HUBUNGAN CINTA KASIH MANUSIA MENURUT
AGAMA DAN NEGARA
1. Pengertian cinta kasih menurut agama
Cinta juga dapat di artikan cinta
kepada rasul allah di dalam ayat al-quran terkandung bahwa manusia harus
mencintai satu sama lain berbagai bentuk cinta agama dapat di temukan pada
anak,suami,dan istri dan memiliki ketegakan cinta yang abadi.
Cinta adalah hasrat yang dimiliki
oleh disetiap manusia, dimana timbul rasa ingin memiliki atau rasa suka dalam
dirinya. Cinta dalam pandangan agama mencintai hal yang sangat berarti bagi
hidup kita dan sepanjang hidup kita. Kasih dimana sesuatuu yang memiliki hal
yang sangat berarti untuk menjaga perasaan orang lain. Berupa pengorbanan
diri,empati perhatian dan memberikan kasih sayang.
Cinta adalah sebuah perasaan yang di
karuniai oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling mencintai, Cinta tidak
dapat dipaksakan karena cinta itu memiliki perasaan masing-masing. Cinta itu
berawal dari pertemanan dan muncul secara tiba-taiba. Perasaan yang dialami
orang jatuh cinta pasti senang tidak ada satu manusia yang tidak senang jika
mengalami cinta, jika seseorang mencintai seseorang adalah hal terindah , dan
kata-kata awal cinta adalah sayang.
Mungkin
bisa dikatakan bahwa cinta adalah hal yang sangat berarti bagi diri kita sepanjang
hidup kita , kasih dimana sesuatu yang memiliki hal yang sangat berarti untuk
saling mengasihi antara sesama manusia. Bila kata cinta dan kasih digabungkan
menjadi satu menjadi cinta kasih ,akan menjadi kata yang sangat bermakna bagi
hidup kita. Cinta sendiri sangat sakral bagi hidup kita saling mencintai ,
saling menyayangi dan saling pengertian , dimana semua ini berhubungan
dengan perasaan yang ada dalam hati yang timbul dari ketertarikan pada suatu
lawan jenis yang menjadi ingin rasa memiliki dan menjadi sepasang yang tak
ingin lepas dari sesuatu tersebut. Kasih yang menjadi pelengkap dari kata cinta
yang satu sama lain saling mengasihi dan menjaga hati dengan baik .
2. Pengertian cinta kasih menurut
negara
Cinta adalah
sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam
konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan,
perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Pendapat
lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia
terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang,
membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang
diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah
suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa
dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan
semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan
penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda.
Sifat
cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang
lalu.Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
a. Perasaan
terhadap keluarga
b.Perasaan
terhadap teman-teman, atau philia
c.Perasaan
yang romantis atau juga disebut asmara
d.Perasaan yang hanya merupakan
kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros
e. Perasaan sesama atau juga disebut
kasih sayang atau agape
f. Perasaan tentang atau terhadap
dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
g.Perasaan terhadap sebuah konsep
tertentu
h. Perasaan terhadap negaranya atau patriotism
i. Perasaan terhadap bangsa atau
nasionalisme
Cinta
antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari
sekadar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antarpribadi bisa mencakup
hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang
sangat erat.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
Ø Kasih sayang: menghargai orang lain.
Ø Altruisme: perhatian non-egois
kepada orang lain (yang tidak dimiliki oleh banyak orang).
Ø Reciprocation: cinta yang saling
menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
Ø Komitmen: keinginan untuk
mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
Ø Keintiman emosional: berbagi emosi
dan rasa.
Ø Kekerabatan: ikatan keluarga.
Ø Passion: hasrat dan atau nafsu
seksual yang cenderung menggebu-gebu.
Ø Physical intimacy: berbagi kehidupan
erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual
Ø Kepentingan pribadi: cinta yang
mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan
pasangan.
Ø Pelayanan: keinginan untuk membantu
dan atau melayani.
Contoh
kasus :
Cerita haru Kasih sayang orang tua
Di sebuah pinggir kota sore hari sesoarang ibu penjaja pecel sedang
mengemasi barang dagangannya yang sudah habis. Kemudian datang seorang tukang
becak dan membantu mengemasi dan menaikan barang ibu tersebut ke atas becaknya.
Kedua orang tua itu adalah seorang suami istri yang setiap hari bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesampai di rumah sang anak laki-laki tertuanya masih duduk di depan tv,
andi namanya. Andi tampak tenang-tenang saja tidak membantu menurunkan
barang-barang dagangan orangtuanya. Andi memang anak satu-satunya.
Baru saja duduk dan beristirahat , andi langsung berbicara " Mak ,
motorku sudah jelek, aku mau ganti yang baru, di sekolah malu sama teman-teman,
dan juga motornya sangat boros" Meskipun mereka kesusahan mereka selalu
memperhatikan anak kesayangannnya" Tunggu sebulan lagi ya nak, nanti bapak
dan ibu tak cari uang tambahan buat beli motormu"
Hari berganti hari, si bapak bekerja siang dan malam, si ibu bekerja dari
pagi sampai sore. Akhirnya sebulan mereka sudah bisa membelikan motor yang agak
baru dan bagus untuk di pakai Andi anaknya.
Begitu seterusnya sampai anaknya lulus kuliah dan bekerja di perusahaan
terkemuka. Bapak dan ibu ini masih saja bekerja. Karena si Andi sudah bekerja ,
maka uang simpanan mereka di tabung. Suatu ketika Andi yang sudah lama bekerja
memutuskan untuk berhenti dan membuka usaha baru. Tidak sungkan-sungkan dia
meminta tambahan modal usahanya.
Beberapa tahun kemudian Andi sudah menjadi orang sukses. Namun dia selalu
lupa untuk menyisihkan sedikit uang kepada orang tuanya. Malah lebih akrab dan
sering membantu teman-temannya atau relasi-relasinya dari pada membahagiakan
kedua orang tuanya.
Sampai akhirnya satu persatu orang tuanya meninggal. Andi masih sendiri dan
tetap menikmati kekayaannya untuk diri sendiri.
Pada suatu saat Andi bertemu dengan calon istrinya, dan merencakan
pernikahan. Semua sudah siap, tinggal waktu pemberkatan Andi kebingungan karena
kedua orang tuanya sudah tiada, Sedangkan dia tidak tahu harus meminta kepada
siapa untuk mendampingi dia menikah.
Akhiirnya dia pulang ke rumahnya, dia bertanya-tanya kepada tetangga sebelah
dan menayakan apakah ada mau mendampingi mereka menikah? Tetapi karena tetangga
tahu kelakuan Andi mereka tidak mau, malah tetangganya memberi tahukan bahwa
sebenarnya andi itu anak angkat .
Tetangga itu bercerita "dulu ada orang membuang bayi ke selokan pojok
kota. Bapak dan ibu kamu memang sudah lama tidak di karuniai anak, ibu kamu
yang setiap pagi berangkat berjualan menemukan kamu. dan akhirnya di rawat.
Dulu waktu kecil kamu menderita deman dan sakit tinggi, namun karena dirawat
dengan baik akhirnya kamu sekarang menjadi orang yang sehat dan cakep seperti
sekarang ini"
Terkejutlah Andi, ternyata dia sudah begitu tidak mempedulikan kedua orang
tua angkatnya yang dari kecil sampai besar sudah membesarkan dan mendidiknya
hingga sukses sekarang ini.
Andi menyadari dan merenungkan, apalah arti semua kesuksesan dan kekayaan
tersebut. Kalau orang yang mereka sayangi tidak bisa ikut merasakan kebahagiaan
seperti dirinya. Jauh lebih besar adalah bisa memberikan rasa sayang dan cinta
kepada mereka dari pada memberikan harta dan kekayaan.
Karena harta akan sirna ketika kita mati, tapi kasih sayang dan cinta akan
tetap ada di hati selamanya. dan apa yang bisa kita perbuat ketika orang-orang
yang kita sayangi tetapi i kita tidak bisa melakukan balasan apa-apa lagi?
Kekayaan, kesejahteraan, kebahagian akan abadi apabila kita bisa membalas
kebaikan mereka yang telah mengasihi kita, karena mereka juga berperan serta
dalam proses kesuksesan kehidupan kita ini.
Tanggapan :
Tanggapan :
Dalam
setiap agama diajarkan seorang anak harus menyayangi dan saling mengasihi antar
sesama bahkan dengan orangtua. Sesungguhnya Allah sangat senang dan bangga
dengan umatnya yang menyayangi dan mengasihi orangtuanya apalagi seorang Ibu,
karena surga ada di telapak kaki Ibu. Jangan pernah lupakan jasa mereka karena
jasa mereka tidak akan pernah terbalas oleh apapun. Lebih baik kita
bercita-cita dan gapai cita-cita itu dan kita persembahkan kesuksesan kita
nanti untuk mereka, agar mereka bangga telah melahirkan kita di dunia. Dan tidak
pantas kita melupakan orang tua hanya karena telah mendapatkan kekayaan. Jangan
jadikan diri kita sebagai anak durhaka. Sesungguhnya Allah sangat melindungi
seorang anak yang sayang dan patuh kepada kedua orang tuanya.
Keindahan Yang Mengandung Nilai Ekstrinsik dan Intrinsik
A. Nilai Ekstrinsik dan Intrinsik Suatu Keindahan.
1.
Pengertian ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu
benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya , yakni nilai yang
bersifat sebagai alat atau membantu. Contohnya : puisi, bentuk puisi
yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai
ekstrinsik
2.
Pengertian intrinsik adalah sifat baik dari benda
yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda
itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
Nilai keindahan instrinsik adalah nilai bentuk
seni yang dapat diindera dengan mata, telinga atau keduanya. Nilai bentuk ini
kadang juga disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara menyusun nilai-nilai
ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa. Semuanya disusun begitu
rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur dan dinamai nilai
instrinsik. Cara menyusun bentuk tadi melahirkan sebuah cerita. Kumpulan
peristiwa yang sama oleh dua orang penulis mungkin saja disusun berdasarkan
urutan atau struktur yang berbeda, sehingga nilai seninya juga berbeda.
Demikian banyaknya
hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan
intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau
seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo
ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan
kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban
mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada
zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan
mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada
masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang
menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat,
nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun
merindukan keindahan.
Kontemplatif berasal dari Bahasa Latin (contemplore)
berarti merenung dan memandang. Kontemplatif merupakan cara hidup yang
mengutamakan kehidupan penuh ketenangan, bermati raga, dan bertapa, sehingga
dapat berdoa dan bersemadi dengan lebih mudah. Ordo atau kongregasi dalam Gereja Katolik Roma yang mengutamakan segi kehidupan religius semacam ini disebut ordo atau
kongregasi kontemplatif. Sementara dalam Gereja Katolik Roma ada ordo atau kongregasi yang menekankan hidup aktif.
a.
Renungan
·
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam
memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah
hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara
lain teori pengungkapan, teori metafisik dan teoripsikologis.Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian
dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni.
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce
(1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan
pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah
pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal
individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi
dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu
perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian
dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang
diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang
mengalami perasaan yang sama.
b.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.
c.
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
d.
Keserasian
Apa
itu keserasian? Keserasian adalah perbandingan antar kedua belah sesuatu
menjadi sesuatu yang cocok. Anda menaruh vas bunga di atas meja ruang tamu,
maka kedua hal tersebut adalah cocok. Anda menaruh palu dan dan kunci di tempat
kotak peralatan, menaruh keyboard di depan monitor komputer, meletakkan selimut
di atas kasur, itu merupakan bagian dari ke serasian, karena menempatkan
sesuatu sesuai dengan tempatnya. Lain halnya jika anda mencoba untuk menaruh
palu di depan komputer, meletakkan vas di atas selimut, dan meletakkan selimut
di dalam kotak peralatan. Itu merupakan hal yang tidak serasi. Serasi itu bisa
dikatakan bukan hanya sesuatu yang cocok dan wajar, namun sesuatu yang memiliki
nilai lebih dari wajar.
Keserasian Berasal dari kata
“serasi” artinya cocok atau sesuai, memilki faktor perpaduan dankeseimbangan.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Keserasian sangat berhubungan
dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan
seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa akan sesuatu yang
berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan
hati . Keserasian adalah kecocokan yang mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran dan kesimbangan, yang terdiri dari:Teori Objectif dan
Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai
estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif
adalah Plato, Hegel
Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda
itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu
benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
Contoh Kasus :
Sebuah lukisan yang dibuat oleh sang
pelukis yang menggunakan kuas, cat, dan kanvas dan ide yang diberikan oleh sang
pelukis.
Tanggapan :
Di sebuah lukisan itu terdapat unsur
Ekstrinsik yaitu kuas, cat dan kanvas sedangkan nilai Intrinsik adalah ide
sang pengarang dan bagaimana kita menikmati keidahan sebuah lukisan
dengan panca indra kita.
Pemahaman Keadilan dan berbagai macam
Keadilan
1. Pengertian
Keadilan telah menjadi pokok
pembicaraan serius sejak awal munculnya filsafat Yunani. Pembicaraan
keadilan memiliki cakupan yang luas, mulai dari yang bersifat etik, filosofis, hukum, sampai pada
keadilan sosial. Banyak orang yang berpikir bahwa bertindak adil dan
tidak adil tergantung pada kekuatan dan kekuatan yang dimiliki, untuk menjadi
adil cukup terlihat mudah, namun tentu saja tidak begitu halnya penerapannya
dalam kehidupan manusia.
Kata “keadilan”
dalam bahasa Inggris
adalah “justice” yang
berasal dari bahasa latin
“iustitia”. Kata “justice”
memiliki tiga macam
makna yang berbeda yaitu;
(1) secara atributif berarti
suatu kualitas yang
adil atau fair (sinonimnya justness),
(2) sebagai tindakan berarti tindakan
menjalankan hukum atau
tindakan yang menentukan hak dan ganjaran atau hukuman (sinonimnya judicature), dan
(3) orang, yaitu
pejabat publik yang
berhak menentukan persyaratan
sebelum suatu
perkara di bawa ke
pengadilan (sinonimnya judge, jurist, magistrate).
1. Sedangkan
kata “adil” dalam bahasa Indonesia
bahasa Arab “al ‘adl”
2. yang
artinya sesuatu yang baik, sikap yang tidak memihak, penjagaan
hak-hak seseorang dan cara yang tepat dalam
mengambil keputusan. Untuk
menggambarkan keadilan juga digunakan
kata-kata yang lain
(sinonim) seperti qisth,
hukum, dan sebagainya.
ARISTOTELES
Keadilan
diuraikan secara mendasar oleh Aristoteles dalam Buku ke-5 buku Nicomachean Ethics.Untuk
mengetahui tentang keadilan
dan ketidakadilan harus dibahas
tiga hal utama yaitu :
(1)
tindakan apa yang terkait dengan istilah tersebut,
(2) apa
arti keadilan, dan
(3)
diantara dua titik ekstrim apakah keadilan itu terletak.
1. Keadilan Dalam Arti Umum
Keadilan sering
diartikan sebagai ssuatu
sikap dan karakter.
Sikap dan karakter yang membuat
orang melakukan perbuatan
dan berharap atas keadilan.
W.
Friedmann, Teori dan Filsafat Hukum, (Legal Theori), Susunan I, diterjemahkan
oleh Mohamad Arifin, Cetakan kedua, Jakarta (PT RajaGrafindo Persada, 1993),
hal. 117.
Deliar
Noer, Pemikiran Politik Di Negeri Barat, Cetakan II Edisi Revisi, Bandung,
Pustaka Mizan, 1997, hal. 1-15.
Aristoteles, Nicomachean
Ethics, translated by
W.D. Ross, http://bocc.ubi.pt/ pag/Aristotelesnicomachaen.html. Diakses pada
tanggal 20 Oktober 2000. adalah
keadilan, sedangkan sikap
dan karakter yang
membuat orang bertindak
dan
berharap ketidakadilan
adalah ketidakadilan.
Pembentukan sikap
dan karakter berasal
dari pengamatan terhadap
obyek
tertentu yang bersisi ganda.
Hal ini bisa berlaku dua dalil, yaitu;
1. jika kondisi “baik” diketahui, maka kondisi
buruk juga diketahui;
2. kondisi “baik” diketahui dari sesuatu yang
berada dalam kondisi “baik”
Untuk mengetahui
apa itu keadilan
dan ketidakadilan dengan
jernih,
diperlukan pengetahuan
yang jernih tentang
salah satu sisinya
untuk menentukan secara jernih
pula sisi yang
lain. Jika satu
sisi ambigu, maka sisi
yang lain juga ambigu. Secara umum dikatakan bahwa
orang yang tidak adil adalah orang yang tidak patuh terhadap hukum (unlawful, lawless) dan orang
yang tidak fair (unfair), maka orang yang
adil adalah orang
yang patuh terhadap
hukum (law-abiding) dan
fair.
Karena tindakan
memenuhi/mematuhi hukum adalah
adil, maka semua
tindakan pembuatan hukum oleh legislatif sesuai dengan aturan yang ada
adalah adil. Tujuan pembuatan hukum adalah untuk mencapai kemajuan kebahagiaan masyarakat. Maka, semua tindakan
yang cenderung untuk memproduksi dan
mempertahankan kebahagiaan masyarakat adalah adil.
Dengan demikian
keadilan bisa disamakan
dengan nilai-nilai dasar
sosial. Keadilan yang lengkap bukan hanya mencapai kebahagiaan
untuk diri sendiri, tetapi juga kebahagian
orang lain. Keadilan
yang dimaknai sebagai
tindakan pemenuhan kebahagiaan diri
sendiri dan orang
lain, adalah keadilan
sebagai sebuah nilai-nilai.
Keadilan dan
tata nilai dalam
hal ini adalah
sama tetapi memiliki
esensi yang berbeda. Sebagai
hubungan seseorang dengan
orang lain adalah
keadilan, namun sebagai suatu
sikap khusus tanpa
kualifikasi adalah nilai.
Ketidakadilan dalam hubungan sosial
terkait erat dengan
keserakahan sebagai ciri
utama tindakan yang tidak fair.
Keadilan sebagai
bagian dari nilai
sosial memiliki makna
yang amat luas, bahkan
pada suatu titik
bisa bertentangan dedengan
hukum sebagai salah
satu tata nilai sosial. Suatu
kejahatan yang dilakukan adalah suatu kesalahan. Namun apabila hal tersebut
bukan merupakan keserakahan
tidak bisa disebut
menimbulkan ketidakadilan.
Sebaliknya suatu tindakan
yang bukan merupakan
kejahatan dapat menimbulkan
ketidak adilan.
Contoh kasus :
Seorang pengusaha
yang membayar gaji
buruh di bawah UMR,
adalah suatu pelanggaran
hukum dan kesalahan.
Namun tindakan ini
belum tentu mewujudkan ketidakadilan. Apabila
keuntungan dan kemampuan
membayar perusahaan tersebut memang terbatas, maka jumlah pembayaran itu
adalah keadilan. Sebaliknya walaupun seorang pengusaha membayar buruhnya sesuai
dengan UMR, yang berarti
bukan kejahatan, bisa
saja menimbulkan ketidakadilan
karena keuntungan pengusaha tersebut sangat besar dan hanya sebagian
kecil yang diambil untuk upah buruh. Ketidakadilan ini muncul karena
keserakahan.
Tanggapan
:
Hal
tersebut di atas adalah keadilan dalam arti umum. Keadilan dalam arti ini terdiri dari
dua unsur yaitu
fair dan sesuai
dengan hukum, yang
masing-masing bukanlah hal yang
sama. Tidak fair
adalah melanggar hukum,
tetapi tidak semua tindakan melanggar hukum adalah tidak
fair. Keadilan dalam arti umum terkait erat dengan kepatuhan terhadap hokum
Jadi keadilan
adalah persamaan, dan ketidakadilan adalah ketidaksamaan. Ketidakadilan
terjadi jika satu
orang memperoleh lebih dari yang lainnya dalam hubungan yang
dibuat secara sederajat.Untuk menyamakan hal tersebut hakim atau mediator
melakukan tugasnya menyamakan
dengan mengambil sebagian
dari yang lebih
dan memberikan kepada yang
kurang sehingga mencapai
titik tengah.
Tindakan
hakim ini dilakukan sebagai sebuah hukuman diperlakukan secara tidak adil. Dengan demikian
memiliki makna yang
cukup luas, sebagian
merupakan keadilan yang telah
ditentukan oleh alam,
sebagian merupakan hasil
ketetapan.
Daftar Pustaka :
safaat.lecture.ub.ac.id/files/2013/03/keadilan.pdf